LAM-SEL INVESTIGASI News - Proyek pengadaan sumber air bersih di 6 Desa yang berada di Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan sama sekali tidak bisa di kontrol oleh media. Pasalnya, pihak kontraktor tidak pernah memasang papan kegiatan dan terkesan tertutup dalam hal pelayanan informasi publik yang mana telah diatur di dalam undang undang RI no 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).
Konon. proyek tersebut menggunakan anggaran pemerintah pusat (APBN) Yang nilainya miliaran Rupiah. Berkali-kali tim INVESTIGASINEWS berusaha untuk menemui kontraktor namun tidak pernah berhasil.
Keterangan dari para pekerja, pimpinan proyek jarang sekali masuk. Ada orang kepercayaannya perusahaan bernama ASEP, itupun sangat susah sekali untuk di temui . Kondisi pekerjaan itu sendiri sudah berjalan cukup lama dan saat berita ini dirilis, volume pekerjaan kurang lebih mendekati 80%, hampir mendekati tahap selesai, sementara papan nama belum juga dipasang.
Diduga ada unsur kesengajaan untuk menutupinya dari awak media sebagai lembaga kontrol publik.
H. Zaenal Fatoni, Kepala Desa Pematang Pasir sempat menanyakan kapan pekerjaan ini selesai????, hal tersebut disampaikan pada saat rapat desa dalam rangka sosialisasi tata cara pembagian air bersih yang dilaksanakan oleh Konsultan, minggu (7/4/2013) dirumah kediaman Kepala Dusun (PANJUL).
Dalam rapat, seharusnya tidak akan ada pertanyaan seperti itu bila saja pihak pihak kontraktor terbuka dalam melaksanakan program tersebut, apalagi pertanyaan itu keluar dari seorang Kepala Desa yang seharusnya tahu persis kapan di mulai pekerjaan dan kapan harus selesai karena kegiatan pekerjaan itu ada diwilayah pemerintahan desa.
Dari konsultan itu sendiri, Investigasinews tidak bisa mendapatkan keterangan terkait berapa anggaran dana yang dikeluarkan dan sumber dana apa yang digunakan dalam kegiatan ini.
Kepada wartawan, Catur (Konsultan) hanya mengatakan, bahwa pihaknya hanya konsultan, bukan kontraktor.
“Dan sepanjang sepengetahuan kami, dari semua jenis pekerjaan yang seharusnya dilaksanakan, sudah di laksanakan. Adapun tentang nilai anggaran silahkan ditanyakan kepihak kontraktor,” Jelas Catur.
Dari keterangan Catur tersebut, masyarakat dan media baru mengetahui bahwa perusahaan yang mengerjakan Sumur Bor tersebut adalah PT.Sumber Agung Arta Jaya, yang mengerjakan proyek pengadaan air bersih di 6 titik dalam satu paket pekerjaan.
Lokasi pekerjaan tersebut berada di Desa Berundung, Desa Pematang Pasir, Desa Pumbernadi, Desa Tridarmayoga, Desa Legundi dan Desa Ruguk.
Adapun jenis kegiatan yang harus dilaksanakan meliputi:
1. Pengeboran Dengan Kedalaman 110 Meter / diameter 14 inci
2. Pengadaan / Pemasangan Pompa Sumbersible P.Q 2,5 / Detik
3. Pengadaan / Pemasangan Genset 15 KVA lengkap.
4. Pipa PVC Diameter 100mm.
5. Pipa PVC Diameter 75mm.
6. Pipa PVC Diameter 50mm.
7. Pekerjaan Pembuatan Rumah Genset.
8. Pengadaan / Pemasangan Hidran Umum 2 unit.
9. Pekerjaan Pembuatan Reservoir 12M3
Apakah dari semua jenis pekerjaan itu dilaksanakan sesuai Petunjuk Teknis (juknis) dan memenuhi Standar Operasional Kerja (SOP). Jawabanya…..Tidak ada yang tahu, karna dari pihak kontraktor sama sekali tidak ada itikad baik dalam rangka memenuhi pelayanan informasi publik.
Tim investigasi news, memantau di 6 titik lokasi proyek dan tidak satupun menemukan adanya papan kegiatan ataupun penjelasan dari pihak kontraktor, yang ada hanya pekerja. Salah satunya yang ada di Desa legundi, justru daerah padat penduduk yang didekat pantai dan sangat kesulitan mendapatkan air bersih tidak tahu bahwa ada kegiatan pembuatan sumur bor di desanya.
Kalau masyarakat biasa mungkin wajar tidak tahu, tapi yang ditemui tim investigasi adalah aparatur desa. Dan kepada wartawan mengaku sama sekali tidak tahu adanya program tersebut.
Dia adalah Kepala Dusun 1 legundi lama, didampingi beberapa orang RT yang juga sama mengatakan tidak tahu. Bahkan karena penasaran, Kepala Dusun (KADUS) pun langsung menghubungi kepala Desa (Kades), namun Kades sedang ada rapat dikabupaten.
Tidak berhenti sampai situ, KADUS memanggil Sekretaris Desa guna mempertanyakan dimana letak pembuatan sumur bor yang dimaksud.
”kalau dari awal ada musyawarah sudah tentu keberadaan sumur bor itu ada disini, selain padat penduduk, Dusun Legundi 1 memang sangat membutuhkan air bersih, karena lokasi dusun kami berada di pinggiran pantai,” Jelas KADUS.
Disinggung masalah hibah tanah untuk lokasi sumur bor, di hadapan wartawan ada dua warga yang bersedia menghibahkan tanahnya asalkan benar-benar ada program bantuan air bersih.
Tidak selang berapa lama datanglah Sekretaris Desa yang memang diundang KADUS. Saat dikonfirmasi wartawan terkait letak pembuatan sumur bor dihadapan KADUS dan RT dan juga dihadiri beberapa warga.
Sekertaris Desa (Sekdes), Ponimin mengatakan bahwa benar memang ada dan itu ditempatkan di tran aceh dengan pertimbangan disana ada sumur bor lama yang dibangun sekitar tahun 2006, tapi tidak berfungsi. Dari pada mubazir sekarang di perbaiki.
Ketika ditanya berapa pak anggaran proyek tersebut,???? “Wah saya tidak tahu mas, perusahaan yang mengerjakan pun saya tidak tahu, dan anggaran dari mana saya juga tidak tahu,” jawab SEKDES. Itu fakta yang terjadi di lapangan, dari semua yang berhasil di temui tim investigasinews mengatakan TIDAK TAHU!!! dan itu terjadi di 6 desa yang mendapatkan program pengadaan air bersih. Ada kesan kontraktor tidak ingin kegiatan Proyek ini di ketahui publik.
Selama satu bulan lebih tim investigasi news berusaha untuk bisa bertemu dengan perwakilan dari PT SUMBER AGUNG ARTA JAYA namun, tidak ada yang bisa ditemui.
Khusus di desa legundi, jelas sekali perusahaan tidak mengerjakan pengeboran, karena hanya merehab sumur yang sudah ada yang dibangun tahun 2006 lalu. Hal ini disampaikan oleh sekdes kepada investigasinews.
Sementara di waktu dan tempat terpisah Kepala Desa legundi saat dikonfirmasi dirumah kediamanya mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui perusahaan yang mengerjakan proyek tersebut, mengenai lokasi, pertimbangan saya disana ada sumur bor lama yang tidak berfungsi, saya pun sudah buatkan surat kuasa untuk kontraktor mengenai perehaban sumur bor, dengan komitmen dana peralihanya bisa ditambahkan jaringan ataupun mesin yang berkuatitas, Jelas KADES.
Informasi lain didapat tim investigasi dari salah satu aparat pemerintah desa yang meminta agar namanya tidak di korankan.
”Saya sama sekali tidak tahu perusahaan yang mengerjakan maupun anggaranya berapa, tapi saya pernah berkunjung ke rumah Ketut, Anggota Dewan dari Partai Demokrat sebelum adanya kegiatan ini, kepada saya anggota DPRD kab Lampung selatan ini mengatakan bahwa akan ada bantuan sumur bor / pengadaan sumber air bersih di 6 desa yang menggunakan sisa anggaran tahun 2012,
“Dari pada tidak di ambil, saya minta untuk di tempatkan di Kecamatan Ketapang,” ungkap nara sumber menirukan pembicaraan anggota Dewan dari partai Demokrat ini.
Patut di duga ada keterkaitan anggota DPRD tersebut dalam misteri proyek siluman yang menelan anggaran yang tidak sedikit.
Demi mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat dan akurat, investigasi news mendatangi rumah anggota DPRD Lampung selatan yang merupakan satu satunya Dewan yang mewakili dari kecamatan Ketapang. Kepada investigasi news, Ketut mengatakan bahwa program tersebut dari provinsi, dan mengenai anggaran ataupun kontraktor apa yang mengerjakan ,saya tidak tahu, karena DPRD tidak dilibatkan dalam pembahasan tim pembangunan.
Surat kabar investigasinews pun sudah melayangkan surat konfirmasi resmi yang di tujukan kepada pimpinan Perusahaan dimaksud, namun tidak ada klarifikasi ataupun penjelasan.
Kalau memang tidak ada yang ditutup-tutupi, apa sih susahnya memasang plang / papan kegiatan, agar program pemerintah pusat benar benar dapat di awasi dan pasca selesai kegiatan pun benar-benar dapat dinikmati manfaatnya oleh masyarakat, sekaligus untuk menepis isu adanya pekerjaan SILUMAN yang dilakukan Oleh PT.SUMBER AGUNG ARTA JAYA.
Dalamhal ini diharapkan kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Lampung Selatan agar benar-benar mengawasi program tersebut dan menyampaikanya kepada masyarakat untuk menghindari adanya penyebab kerugian keuangan Negara dan/ perekonomian negara
.(m-putra)
Konon. proyek tersebut menggunakan anggaran pemerintah pusat (APBN) Yang nilainya miliaran Rupiah. Berkali-kali tim INVESTIGASINEWS berusaha untuk menemui kontraktor namun tidak pernah berhasil.
Keterangan dari para pekerja, pimpinan proyek jarang sekali masuk. Ada orang kepercayaannya perusahaan bernama ASEP, itupun sangat susah sekali untuk di temui . Kondisi pekerjaan itu sendiri sudah berjalan cukup lama dan saat berita ini dirilis, volume pekerjaan kurang lebih mendekati 80%, hampir mendekati tahap selesai, sementara papan nama belum juga dipasang.
Diduga ada unsur kesengajaan untuk menutupinya dari awak media sebagai lembaga kontrol publik.
H. Zaenal Fatoni, Kepala Desa Pematang Pasir sempat menanyakan kapan pekerjaan ini selesai????, hal tersebut disampaikan pada saat rapat desa dalam rangka sosialisasi tata cara pembagian air bersih yang dilaksanakan oleh Konsultan, minggu (7/4/2013) dirumah kediaman Kepala Dusun (PANJUL).
Dalam rapat, seharusnya tidak akan ada pertanyaan seperti itu bila saja pihak pihak kontraktor terbuka dalam melaksanakan program tersebut, apalagi pertanyaan itu keluar dari seorang Kepala Desa yang seharusnya tahu persis kapan di mulai pekerjaan dan kapan harus selesai karena kegiatan pekerjaan itu ada diwilayah pemerintahan desa.
Dari konsultan itu sendiri, Investigasinews tidak bisa mendapatkan keterangan terkait berapa anggaran dana yang dikeluarkan dan sumber dana apa yang digunakan dalam kegiatan ini.
Kepada wartawan, Catur (Konsultan) hanya mengatakan, bahwa pihaknya hanya konsultan, bukan kontraktor.
“Dan sepanjang sepengetahuan kami, dari semua jenis pekerjaan yang seharusnya dilaksanakan, sudah di laksanakan. Adapun tentang nilai anggaran silahkan ditanyakan kepihak kontraktor,” Jelas Catur.
Dari keterangan Catur tersebut, masyarakat dan media baru mengetahui bahwa perusahaan yang mengerjakan Sumur Bor tersebut adalah PT.Sumber Agung Arta Jaya, yang mengerjakan proyek pengadaan air bersih di 6 titik dalam satu paket pekerjaan.
Lokasi pekerjaan tersebut berada di Desa Berundung, Desa Pematang Pasir, Desa Pumbernadi, Desa Tridarmayoga, Desa Legundi dan Desa Ruguk.
Adapun jenis kegiatan yang harus dilaksanakan meliputi:
1. Pengeboran Dengan Kedalaman 110 Meter / diameter 14 inci
2. Pengadaan / Pemasangan Pompa Sumbersible P.Q 2,5 / Detik
3. Pengadaan / Pemasangan Genset 15 KVA lengkap.
4. Pipa PVC Diameter 100mm.
5. Pipa PVC Diameter 75mm.
6. Pipa PVC Diameter 50mm.
7. Pekerjaan Pembuatan Rumah Genset.
8. Pengadaan / Pemasangan Hidran Umum 2 unit.
9. Pekerjaan Pembuatan Reservoir 12M3
Apakah dari semua jenis pekerjaan itu dilaksanakan sesuai Petunjuk Teknis (juknis) dan memenuhi Standar Operasional Kerja (SOP). Jawabanya…..Tidak ada yang tahu, karna dari pihak kontraktor sama sekali tidak ada itikad baik dalam rangka memenuhi pelayanan informasi publik.
Tim investigasi news, memantau di 6 titik lokasi proyek dan tidak satupun menemukan adanya papan kegiatan ataupun penjelasan dari pihak kontraktor, yang ada hanya pekerja. Salah satunya yang ada di Desa legundi, justru daerah padat penduduk yang didekat pantai dan sangat kesulitan mendapatkan air bersih tidak tahu bahwa ada kegiatan pembuatan sumur bor di desanya.
Kalau masyarakat biasa mungkin wajar tidak tahu, tapi yang ditemui tim investigasi adalah aparatur desa. Dan kepada wartawan mengaku sama sekali tidak tahu adanya program tersebut.
Dia adalah Kepala Dusun 1 legundi lama, didampingi beberapa orang RT yang juga sama mengatakan tidak tahu. Bahkan karena penasaran, Kepala Dusun (KADUS) pun langsung menghubungi kepala Desa (Kades), namun Kades sedang ada rapat dikabupaten.
Tidak berhenti sampai situ, KADUS memanggil Sekretaris Desa guna mempertanyakan dimana letak pembuatan sumur bor yang dimaksud.
”kalau dari awal ada musyawarah sudah tentu keberadaan sumur bor itu ada disini, selain padat penduduk, Dusun Legundi 1 memang sangat membutuhkan air bersih, karena lokasi dusun kami berada di pinggiran pantai,” Jelas KADUS.
Disinggung masalah hibah tanah untuk lokasi sumur bor, di hadapan wartawan ada dua warga yang bersedia menghibahkan tanahnya asalkan benar-benar ada program bantuan air bersih.
Tidak selang berapa lama datanglah Sekretaris Desa yang memang diundang KADUS. Saat dikonfirmasi wartawan terkait letak pembuatan sumur bor dihadapan KADUS dan RT dan juga dihadiri beberapa warga.
Sekertaris Desa (Sekdes), Ponimin mengatakan bahwa benar memang ada dan itu ditempatkan di tran aceh dengan pertimbangan disana ada sumur bor lama yang dibangun sekitar tahun 2006, tapi tidak berfungsi. Dari pada mubazir sekarang di perbaiki.
Ketika ditanya berapa pak anggaran proyek tersebut,???? “Wah saya tidak tahu mas, perusahaan yang mengerjakan pun saya tidak tahu, dan anggaran dari mana saya juga tidak tahu,” jawab SEKDES. Itu fakta yang terjadi di lapangan, dari semua yang berhasil di temui tim investigasinews mengatakan TIDAK TAHU!!! dan itu terjadi di 6 desa yang mendapatkan program pengadaan air bersih. Ada kesan kontraktor tidak ingin kegiatan Proyek ini di ketahui publik.
Selama satu bulan lebih tim investigasi news berusaha untuk bisa bertemu dengan perwakilan dari PT SUMBER AGUNG ARTA JAYA namun, tidak ada yang bisa ditemui.
Khusus di desa legundi, jelas sekali perusahaan tidak mengerjakan pengeboran, karena hanya merehab sumur yang sudah ada yang dibangun tahun 2006 lalu. Hal ini disampaikan oleh sekdes kepada investigasinews.
Sementara di waktu dan tempat terpisah Kepala Desa legundi saat dikonfirmasi dirumah kediamanya mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui perusahaan yang mengerjakan proyek tersebut, mengenai lokasi, pertimbangan saya disana ada sumur bor lama yang tidak berfungsi, saya pun sudah buatkan surat kuasa untuk kontraktor mengenai perehaban sumur bor, dengan komitmen dana peralihanya bisa ditambahkan jaringan ataupun mesin yang berkuatitas, Jelas KADES.
Informasi lain didapat tim investigasi dari salah satu aparat pemerintah desa yang meminta agar namanya tidak di korankan.
”Saya sama sekali tidak tahu perusahaan yang mengerjakan maupun anggaranya berapa, tapi saya pernah berkunjung ke rumah Ketut, Anggota Dewan dari Partai Demokrat sebelum adanya kegiatan ini, kepada saya anggota DPRD kab Lampung selatan ini mengatakan bahwa akan ada bantuan sumur bor / pengadaan sumber air bersih di 6 desa yang menggunakan sisa anggaran tahun 2012,
“Dari pada tidak di ambil, saya minta untuk di tempatkan di Kecamatan Ketapang,” ungkap nara sumber menirukan pembicaraan anggota Dewan dari partai Demokrat ini.
Patut di duga ada keterkaitan anggota DPRD tersebut dalam misteri proyek siluman yang menelan anggaran yang tidak sedikit.
Demi mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat dan akurat, investigasi news mendatangi rumah anggota DPRD Lampung selatan yang merupakan satu satunya Dewan yang mewakili dari kecamatan Ketapang. Kepada investigasi news, Ketut mengatakan bahwa program tersebut dari provinsi, dan mengenai anggaran ataupun kontraktor apa yang mengerjakan ,saya tidak tahu, karena DPRD tidak dilibatkan dalam pembahasan tim pembangunan.
Surat kabar investigasinews pun sudah melayangkan surat konfirmasi resmi yang di tujukan kepada pimpinan Perusahaan dimaksud, namun tidak ada klarifikasi ataupun penjelasan.
Kalau memang tidak ada yang ditutup-tutupi, apa sih susahnya memasang plang / papan kegiatan, agar program pemerintah pusat benar benar dapat di awasi dan pasca selesai kegiatan pun benar-benar dapat dinikmati manfaatnya oleh masyarakat, sekaligus untuk menepis isu adanya pekerjaan SILUMAN yang dilakukan Oleh PT.SUMBER AGUNG ARTA JAYA.
Dalamhal ini diharapkan kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Lampung Selatan agar benar-benar mengawasi program tersebut dan menyampaikanya kepada masyarakat untuk menghindari adanya penyebab kerugian keuangan Negara dan/ perekonomian negara
.(m-putra)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar