![]() |
| illustrasi |
Itulah bunyi Kalimat SMS yang Akhirnya mengungkap Hubungan terlarang antara DIKI dengan SUKRONAH.Keduanya adalah Warga Desa Hadi Mulyo Barat Kecamatan Batang Hari Kabupaten Lampung Timur.Saat itu tanpa sengaja Mardilawati(istri Diki)membaca SMS dari Sukronah yang di tujukan kepada suaminya.Mardilawati pun marah dan langsung menanyakan pada Suaminya.”Ada hubungan apa kamu sama sukronah mas? Dikipun dengan gugup berusaha memberi penjelasan, ”Ga ada hubungan apa apa mar, mungkin salah kirim. Tidak ingin keharmonisan rumah tangganya terganggu dengan hadirnya wanita lain, Mardilawati pun keesokan harinya langsung menyatroni Sukronah, yang rumahnya memang tidak terlalu jauh dari kediaman Mardilawati.
Sukronah pun di caci maki habis-habisan oleh Mardilawati disaksikan para warga yang kebetulan saat itu tengah bertamu di rumah sukronah.
Dengan alasan yang sama seperti yang di sampaikan suaminya, Sukronah berdalih ”ya maaf mbak, saya salah kirim. Semenjak kejadian itu, untuk menghindari guncingan warga, Sukronah beserta keluarga memilih pindah rumah. Warga setempat sama sekali tidak mengira adanya hubungan terlarang Diki dengan Sukronah, karena semenjak kepergian Sukronah, warga menganggap keduanya tidak menjalin hubungan lagi sampai akhirnya semuanya terungkap kembali setelah di temukanya mayat Mardilawati dalam keadaan lidah menjulur.
Hal ini di katakan Ketua RT, Tobri kepada Investigasi News. Peristiwanya sendiri menurut RT Tobri terjadi pada tanggal 15 Februari 2013.
“Saya sendiri yang menghampiri Diki di toko matrial miliknya, karena saya mendengar kabar dari KORAMIL Batang Hari bahwa telah ditemukan sesosok mayat perempuan yang diatasnya ada buku tabungan atas nama DIKI. Ketika saya mengajak Diki untuk mengecek ke TKP, Diki justru menolak dan menyuruh orang lain untuk menemani saya,” jelas Tobri.
Dari hasil Rekontruksi yang di lakukan oleh kepolisian Polres lampung timur berdasarkan keterangan saksi saksi dan pengakuan pelaku, Diki dan Sukronah dengan sengaja telah merencanakan pembunuhan terhadap Mardilawati yang mereka anggap jadi pengganggu hubungan perselingkuhan mereka.
Berbagai cara halus sudah mereka tempuh, dari mulai memakai jasa paranormal, maupun dengan terang terangan melakukan perselinguhan dengan harapan Mardilawati minta untuk di ceraikan.
Namun semua itu tidak berhasil, karena merasa di desak oleh Sukronah atau mungkin karena Cintanya, Diki pun menuruti saja rencana pembunuhan terhadap istrinya.
Lewat Sukendar (teman Diki) Sukronah di perkenalkan dengan Tasroni alias TS alias Iwan sang pembunuh bayaran. Setelah terjadi kesepakatan, Sukronah pun mulai merencanakan dan mencari waktu yang tepat untuk eksekusi.
Tibalah saatnya, pada tanggal 15 Februari 2013 Diki menghubungi Sukendar dan memberi tahu bahwa istrinya sedang mengambil uang di Bank.
Dengan mengendarai sebuah mobil Sukendar dan TS menjemput mardilawati. Korban pun tidak merasa curiga karena sebelumnya memang sudah mendapat telepon dari Diki bahwa tidak bisa jemput dan menyuruh kawannya.
Di dalam mobil itulah mardilawati di bunuh TS dengan menggunakan kawat dan menjerat leher mardiana. Setelah di pastikan tewas, TS pun menghubungi Diki, atas permintaan Diki agar mayatnya jangan di buang terlalu jauh supaya ditemukan dan dapat segera dimakamkan.
Tiga hari setelah jasad Mardilawati di kebumikan, Diki dan kedua anak nya menghilang. Itulah yang menimbulkan kecurigaan warga, dan atas kesigapan jajaran Polres Lampung Timur, seminggu kemudian Diki berhasil di tangkap di rumah kontrakanya di Citayam Depok Jawa Barat.
Keesokan harinya polisi pun meringkus TS , Sukendar dan Sukronah. Surat kabar investigasi news berusaha menemui Maimunah, Ibu korban. Kepada wartawan, Maimunah mengatakan Tangal 25 Mei 2013 ini genap memperingati 100 hari kematian anak saya. Sebagai ibu kandungnya saya tidak terima anak saya di bunuh dengan cara sadis seperti itu.
“Pokoknya saya minta mantu saya (Diki) di hukum seberat-beratnya, bila perlu hukuman mati,” ungkap Maimunah dengan nada penuh emosi ( m.putra)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar