Pendampingan Anak dan Remaja Penting Dilakukan

Pendampingan Anak dan Remaja Penting Dilakukan

Kemampuan berkomunikasi yang baik dengan gaya yang sesuai dengan anak-anak dan remaja merupakan modal besar sebagai seorang pendamping. Dengan gaya komunikasi yang “asik” dan dapat diterima oleh mereka, membuat pesan dan nilai-nilai yang ingin di transfer dapat diterima baik. Sebaliknya, jika gaya bahasa dan sikap yang ditunjukkan oleh seorang pendamping anak-anak dan remaja terkesan kaku dan menggurui, maka tak ayal mereka akan anti pati dan menolak mentah-mentah.
Demikian yang terungkap dalam sarasehan Pentingnya Pendampingan Anak Dan Remaja, yang diselenggarakan oleh Sanggar Ceria Anak Indonesia (SCAI) pada Selasa,12 Maret 2013 di Yogyakarta. Hadir sebagai narasumber, Psikolog terkenal Siti Noor Fadma Lailatushifah, MSi, Psikolog.
Noor Fadma mengatakan, pada fase bayi pendampingan diperlukan sebanyak 100%, pada masa kanak-kanak porsi pendampingan sebesar 75%, remaja sebesar 50%, sedangkan pada usia dewasa orang tua perlu sekedar memberikan arahan-arahan. Untuk itu, pendamping-an bagi anak-anak dan remaja merupakan sebuah kebutuhan yang tidak hanya dapat diberikan oleh orang tua, namun dapat juga dapat dipenuhi oleh lingkungan sekitarnya. Menurutnya, perlu ada sinergisitas antara orang tua, dan lingkungan termasuk pengelola TPA dan Guru di sekolah dalam mendidik dan memberikan pendampingan kepada mereka.
Noor Fadma menegaskan, pendamping anak-anak dan remaja menjadi “role model” bagi mereka. Sehingga dibutuh-kan kontrol sikap dan perilaku agar dapat menjadi teladan.
“Anak-anak meskipun mereka tidak melihat kita terus menerus, meskipun sambil bermain, mereka memperhatikan tindak tanduk kita. Sehingga jika perilaku kita tidak sesuai dengan apa yang kita ucapkan, dapat menumbuhkan ketidakpercaya-an mereka terhadap diri kita,” tambahnya.
Acara yang dihadiri puluhan pengelola Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) di lingkup Bantul dan Sleman itu, diselenggarakan oleh SCAI untuk mengupas tuntas mengenai pentingnya pendampingan terhadap anak dan remaja. Dalam kesempatan itu Ketua SCAI, Mekar Emilianingsih mengatakan, pihaknya berencana launching klab bagi anak dan remaja pada Oktober 2013 mendatang. Klab tersebut sebagai sarana penyaluran hobi dan minat anak-anak dan remaja. Mekar mengatakan, klab ini berbeda dengan ekstrakurikuler di sekolah, karena memiliki muatan pendampingan dan memiliki konten-konten untuk menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.    (Novi /ygy)