illustrasi |
LAMPUNG
TIMUR, INVESTIGASI NEWS - Kepala
Sekolah SMPIT Darul Hikmah, Nasihudin mustofa
S.Pd yang beralamat di Desa Pulo Sari Kecamatan Pasir Sakti
Kabupaten Lampung Timur, Kamis (6/6/2013) sekitar pukul 08.00 wib berhasil menggagalkan upaya pemerasan terhadap dirinya yang dilakukan oleh
oknum wartawan.
Pagi itu Fauzi (wartawan
gadungan) itu mendatangi kantor Nasihudin dengan
tujuan konfirmasi terkait dugaan tindak pidana korupsi yang di tuduhkan kepada Nasihudin dalam pekerjaan perehaban
gedung sekolah SMP_IT Darul Hikmah. Ia pun membantah tuduhan tersebut. Namun Fauzi yang mengaku memiliki data yang
lengkap tetap bersikeras bahkan dengan terang-terangan
meminta uang sebesar Rp 10 jt kalau tidak mau berurusan dengan hukum.
Sebaliknya,
Nasihudin pun tetap membantah tuduhan tersebut. Sempat terjadi ketegangan diruangan Kantor Kepsek. “kalau sebanyak itu dari mana saya dapat uang, tapi sekedar bantu ini ada uang Rp 1,5 juta,” kata Nasihudin sambil
mengeluarkan uang tersebut.
Namun Fauzi menolak dan melempar uang itu sambil
mengancam, “kalu begitu kita bertemu di pengadilan
saja.” jelas kepsek menirukan apa yang dikatakan
fauzi.
Saat di
konfirmasi oleh wartawan investigasinews.Karena merasa dirinya diperas, tanpa sepengetahuan Fauzi, Nasihudin mengirim pesan singkat yang ditujukan kepada
Hendri Kus, Kanit Sabara yang bertugas di Polsek Pasir Sakti. Hendri
pun langsung mendatangi TKP dan sempat memperhatikan adu argument antara kepsek
dan fauzi lewat kaca jendela kantor. Tidak
selang berapa lama kemudian, Hendri
menghubungi Eki setiawan Kanit Reskrim melalui Handpone. Tidak berlama-lama kedua anggota Polisi tersebut langsung meringkus wartawan gadungan itu
berikut barang bukti uang sebesar Rp.1,5 juta.
Atas
perbuatanya tersebut, fauzi kini mendekam di tahanan Polsek Pasir Sakti sambil menunggu proses hukum selanjutnya.
Dari informasi yang di dapat
investigasi news, Fauzi memang pernah
menjadi anggota wartawan di salah satu media lokal, tapi sudah lama di berhentikan oleh pimpinan redaksi. Dan menurut narasumber lain, fauzi mendapatkan data-data yang menurutnya itu praktik korupsi dari Zaenal. Zaenal pun langsung menghilang saat mendengar
fauzi di tangkap polisi, padahal keterangan
zaenal sangat dibutuhkan guna kepentingan pemeriksaan. D.wahab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar