JAKARTA - Proses normalisasi Waduk Pluit di Jakarta Utara
masih terganjal sejumlah masalah karena masih ada warga yang menolak
direlokasi. Padahal, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah tegas meminta semua
warga yang tinggal di area waduk untuk keluar dan direlokasi ke rumah susun.
Dijumpai
di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (27/4/2013), Jokowi menjelaskan bahwa
proses relokasi warga di waduk tersebut bersifat mutlak. Fungsi Waduk Pluit
akan dikembalikan sebagai waduk terbesar di Jakarta untuk mengontrol risiko
banjir dan ketersediaan sumber air cadangan.
"Relokasi
enggak bisa ditawar, nanti kita komunikasikan. Dalam proses seperti ini, memang
harus ada dialog," kata Jokowi.
Mantan
Wali Kota Surakarta ini menjelaskan, proses relokasi akan diimbangi dengan
solusi permanen. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun rumah susun di
Marunda dan Muara Baru, Jakarta Utara, sebagai tempat baru bagi warga Waduk
Pluit asalkan mereka mau direlokasi. "Terus kita siapin, kita sudah ketemu
lebih dari tujuh kali. Kalau perlu, nanti saya turun," ujarnya.
Area
Waduk Pluit awalnya memiliki luas 80 hektar. Namun, saat ini, wilayahnya
menyusut hingga tersisa 60 hektar akibat banyaknya warga yang mendirikan
bangunan secara ilegal di lokasi tersebut. Kedalaman waduk juga terkena imbas,
saat ini hanya sekitar dua meter dari kedalaman ideal di atas lima meter. (ist/int)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar