LAM-SEL, Investigasi news - Selama kurang lebih Sembilan tahun, Sarimin Bin Alm. Mad Solihun (30), mengalami gangguan kejiwaan. Prilakunya sangat tidak stabil dan sering mengamuk serta tidak segan-segan memukul siapa saja yang berada di dekatnya, yang lebih parahnya lagi sering merusak rumah dengan memecahkan jendela kaca milik warga. Akhirnya pihak keluarga sepakat untuk memasungnya.Hal ini di lakukan demi menjaga keselamatan orang lain, terutama lingkungan sekitar, karena sangat membahayakan bila di biarkan lepas Warga RT/RW 01/01 Desa Berundung Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan ini, konon pada tahun 2003 lalu, sempat mempelajari sebuah ilmu yang di duga menjadi penyebab rusaknya jaringan saraf pada otak.
Berbagai cara pengobatan alternatif sudah di lakukan, namun kondisinya tidak membaik malah semakin parah. Dari keterangan pihak keluarga, mengaku tidak bisa berbuat banyak karena terkendala paktor ekonomi.
Sarimin hanya anak dari seora
Sebelum dilakukan pemasungan selama satu tahun prilaku sarimin masih bisa dikendalikan, tetapi memasuki tahun ke dua tepatnya 2004 emosinya tidak bisa lagi terkontrol.
”Dengan sangat terpaksa kami memasungnya,” kata salah satu pihak keluarga.
Delapan tahun Sarimin di belenggu dalam pasungan keluarga, sampai pada akhirnya, Agustus 2012 SAKIRIN Ketua RW 01 berinisiatif untuk membawanya ke Rumah Sakit Jiwa Bandar Lampung. Atas izin keluarga, Ketua RW mengurus Sarimin.
Segala persyaratan yang di perlukan telah terpenuhi. Selama hampir tiga bulan Sarimin menjalani perawatan di RSJ Bandar Lampung dengan menggunakan kartu JAMKESMAS, kondisi Sarimin berangsur membaik. Berkat ketekunan dan kesabaran tim Dokter Rumah Sakit Kurungan Nyawa.
Sarimin pun di perbolehkan untuk pulang dan berobat jalan. Pihak keluarga sangat bersyukur dan mengucapan terima kasih yang tak terhingga kepada tim Dokter, dan Ketua RW yang selama ini dengan tulus membantu kesembuhan Sarimin.
Akan tetapi, kesedihan kembali Saniem, ibu Sarimin menghampiri lagi, karena walaupun kondisi kejiwaanya membaik, kedua kaki sarimin mengalami kelumpuhan. Kepada investigasinews Saniem berharap adanya bantuan dari pemerintah melalui Dinas Sosial agar dapat memberikan bantuan berupa kursi roda atau bantuan lain, karena untuk biaya selama berobat jalan saja Saniem merasa kewalahan.S udah lima bulan Sarimin menjalani pengobatan di rumah, saat di tanya wartawan, sarimin pun dapat ber interaksi dengan baik. (M Saputra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar