Home » » MASYARAKAT ADAT MARGA RAJA BASA TOLAK PENGEBORAN PANAS BUMI GUNUNG RAJA BASA

MASYARAKAT ADAT MARGA RAJA BASA TOLAK PENGEBORAN PANAS BUMI GUNUNG RAJA BASA

Written By Investigasi News on Senin, 10 Juni 2013 | 15.13



LAMPUNG SELATAN, INVESTIGASI NEWS - Gunung Raja Basa adalah salah satu aset hijau kabupaten lampung selatan yang seharusnya di jaga kelestarianya bukan untuk di exploitasi yang tujuanya hanya menciptakan rekening gendut dan memperkaya orang orang tertentu saja tanpa memikirkan dampak rusaknya lingkungan sesuai yang di amanatkan didalam UUD-RI no 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.Sangat jelas di katakana bahwa: Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mengendalikan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan.(bunyi pasal 67).
    Selama berpuluh puluh tahun Masyarakat adat marga raja basa selalu menjaga kelestarian Raja basa.hal ini disampaikan salah satu tokoh adat kepada investigasi news.Lebih dari pada itu,Masyarakat adat menganggap kegiatan pengeboran panas bumi ini merupakan bentuk penjajahan oleh bangsa sendiri yang di danai oleh pihak asing,dengan dalih untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat namun tidak mengukur akibat bencana yang ditimbulkan pasca pengeboran dilakukan.Sosialisasi hitam pun digelar,managmen konflik mereka ciptakan,sehingga terjadi Pro dan Kontra di kalangan masyarakat.Diduga dinas pertambangan kabupaten lampung selatan turut andil dalam memuluskan proses kegiatan pengeboran.Dari pernyataan masyarakat adat,bahwa oknum oknum Dinas terkait,mendatangi warga dan meminta tanda tangan persetujuan masyarakat dengan memberikan imbalan sebesar Rp.15.000/tanda tangan.Mereka pun membentuk Presidium yang didalamnya adalah orang orang pemerintahan dan yang pro terhadap perusahaan tanpa memperhatikan aspirasi dari masyarakat.Studi banding yang dilakukan pun tidak sesuai dengan tujuan awal,mereka yang mengikuti study banding di jawa barat yang seyogyanya mempelajari efek ataupun dampak dari kegiatan pengeboran yang akan di lakukan,malah dimanjakan dengan berbelanja,nginap dihotel mewah,makan direstaurant mewah hingga mereka lupa apa tujuan mereka mengikuti study banding.Yang lebih parahnya lagi,Perizinan belum sepenuhnya di dapat,perusahaan sudah berani menurunkan alat alat berat,yang akibatnya tidak sedikit rumah yang berada di sekitar pengeboran mengalami keretakan dinding.Penolakan masyarakat adat yang disampaikan secara tertulispun tidak di gubris.Sampai pada ahirnya kemarahan wargapun tidak terbendung.Selasa(29/5/2013).
    Kurang lebih 400 massa melakukan aksi unjuk rasa.Untungnya aksi itu berjalan tertib dan damai di bawah penjagaan anggota kepolisian POLRES Lam_Sel dan anggota TNI.Dalam orasinya masyarakat adat marga raja basa mengajukan empat tuntutan dimana ke empat tuntutan tersebut adalah harga mati yang tidak bisa di tawar.Adapun Reless tuntutan dimaksud adalah sebagai berikut:
1.Alat berat yang ada di desa suka raja kecamatan raja basa agar di keluarkan dari wilayah lampung selatan karena pihak perusahaan belum mengantongi izin PPKH dari MENHUT_RI dan belum mendapat izin lingkungan (HO) dan AMDAL
2.Tidak ada aktivitas pekerjaan PT.supreme energy raja basa karena masyarakat adat marga raja basa dan beberapa marga lainya yang ada di lampung selatan tetap menolak adalah harga mati.
3.Membubarkan PRESIDIUM karna berpotensi menjadi pemicu konflik dimasyarakat karena diduga PRESIDIUM memihak perusahaan dalam hal ini PT.SUPREME ENERGI RAJA BASA bukan berpihak terhadap masyarakat.Namun mengatasnamakan masyarakat yang di legalisasi oleh camat kecamatan raja basa sebagai kepala wilayah.
4.TUNTUTAN ini untuk di laksanakan dengan segera dan apa bila tidak di indahkan maka hal hal kemungkinan yang terjadi kami tidak bertanggung jawab.
Itulah empat tuntutan masyarakat adat yang sekiranya agar pemerintah Daerah maupun Pusat segera menyelesaikan permasalahan ini.Dan kepada TIM PANJA MINERAL,ENERGY,DAN BATU BARA.dalam hal ini DPR_RI komisi VII agar turun ke lapangan dan melakukan evaluasi secara menyeluruh guna menghindari terjadinya konflik yang lebih besar yang tentunya sangat tidak kita inginkan bersama.   #Ms/idham/antoni
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template | Edited By : Abib Visual
Copyright © 2013. Investigasi News - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger