Sudah 3 Tahun Pungli
Dilakukan Oknum Guru SD
Dilakukan Oknum Guru SD
Lampung, Investigasi News
Dengan alasan tanda mata dari murid yang mendapatkan surat tamat sekolah, seorang guru SD tega melakukan pungli di tempat ia mengajar.
Hal ini terungkap setelah banyak wali murid yang tidak terima dan bahkan akan mendemo pihak sekolah (dalam hal ini para dewan guru), ada yang mengakatakan pungutan itu sudah berlangsung selama tiga tahun.
Dengan alasan tanda mata dari murid yang mendapatkan surat tamat sekolah, seorang guru SD tega melakukan pungli di tempat ia mengajar.
Hal ini terungkap setelah banyak wali murid yang tidak terima dan bahkan akan mendemo pihak sekolah (dalam hal ini para dewan guru), ada yang mengakatakan pungutan itu sudah berlangsung selama tiga tahun.
Setiap wali murid dimintai uang sebesar Rp.75.000,- per orang yang peruntukannya tidak jelas. Keterangan ini kami dapat dari seseorang yang nama minta dirahasiakan.
Ia juga mengatakan kepada kami di SDN 1 Bumirestu, kecamatan Palas sedang dibangun gapura yang menggunakan kayu bekas. Kami lakukan konfirmasi kepada Bapak Sudiono, selaku wali kelas 6 SDN 1 Bumirestu, namun ia berkelit jika pungutan itu dikatakan pungli dan ia berdalih bahwa itu sebagai tanda mata dari murid Kelas 6 yang ia didik. Dia juga mengatakan bahwa itu baru berlangsung selama dua tahun saja.
Ia juga mengatakan kepada kami di SDN 1 Bumirestu, kecamatan Palas sedang dibangun gapura yang menggunakan kayu bekas. Kami lakukan konfirmasi kepada Bapak Sudiono, selaku wali kelas 6 SDN 1 Bumirestu, namun ia berkelit jika pungutan itu dikatakan pungli dan ia berdalih bahwa itu sebagai tanda mata dari murid Kelas 6 yang ia didik. Dia juga mengatakan bahwa itu baru berlangsung selama dua tahun saja.
Yang mengherankan kami, semestinya para murid mendapatkan dana BOS, akan tetapi oleh pihak sekolah malah dipungut uang dengan dalih kenang-kenangan. Hal inilah yang sangat mengecewakan para wali murid.
sedangkan mengenai pembuatan gapura SDN 1 Bumirestu, Sudiono mengatakan pengerjaannya di kerjakan oleh Misno selaku komite sekolah tersebut. Mengenai kayu yang dipakai ternyata memang menggunakan kayu bekas atau kayu sisa bongkaran gedung sekolah yang direhab.
(Team)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar